Resensi novel sepotong hati yang baru ~ Tere Liye
1.
Identitas Buku
·
Judul
buku :
Sepotong Hati Yang baru
·
Pengarang :
Tere Liye
·
Penyunting : Teuku Chairul Wisal
·
Genre :
Fiksi , Roman Kontemporer
·
Penerbit :
Mahaka Publishing
·
Tahun
terbit :
2012
·
Tebal
buku : vi + 206 Halaman
·
ISBN :
978-602-9474-04-6
2.
Pendahuluan
A.
Isi Novel
Buku ini merupakan sebuah buku fiksi yang dikemas dalam bentuk
novel , isi dari novel ini merupakan lanjutan dari kumpulan cerita pendek
sebelumnya yang berjudul Berjuta Rasanya. Bedanya novel ini hanya berisi 8
cerita pendek dengan tema yang serupa yaitu segala sesuatu yang berhubungan
dengan perasaan cinta sedangkan novel sebelumnya berisi 15 cerita dengan kisah
yang berbeda.
B.
Tujuan Penulis
Tujuan sang penulis sendiri adalah menyajikan kisah lama hingga
modern dengan versi yang berbeda yang mampu menarik pembaca supaya ikut hanyut
di dalamnya, dari kisah cinta yang berakhir tragis, bahagia, bahkan menggantung
namun tetap ada hikmah yang dapat diambil.
C.
Manfaat Novel
Novel
ini sangat bermanfaat bagi pembaca khusunya para remaja yang sedang galau dalam
masalah percintaan karena tidak heran banyak para remaja sekarang yang galau
karena masalah percintaan dan dengan membaca buku ini pembaca bisa mengambil
banyak hikmah yang akan memotivasi untuk memperbaiki diri dalam masalah
percintaan.
D.
Sasaran Pembaca
Novel ini ditunjukkan untuk masyarakat umum, khususnya untuk
kalangan remaja. Karena buku ini menceritakan kisah cinta yang romantis yang
akan membuat pembacanya menjadi baper.
3.
Sinopsis Novel
Pernikahanku dan alysa tinggal menghitung hari . Lima hari sebelum
kami menikah, alysa bertemu dengan seorang pria gagah dan Alysa lebih memilih
pria gagah itu karena mungkin pria itu terlihat lebih sempurna. Alysa
membatalkan pernikahan begitu saja dan mengembalikkan gaun pengantin dan
membatalkan semua yang sudah dipesan untuk pernikahan kami.
Aku sungguh tidak menduga. Setelah setahun berhasil pergi dari
segala kesedihan itu. Setelah susah
payah menyingkirkan kenangan lama yang selalu menelusuk di malam-malam senyap.
Alysa mendadak kembali meneleponku dengan suara tersendat, meminta kami bertemu
malam ini dan pada akhirnya aku menemuinya di tempat pertama kali mengenalnya
dan juga tempat ia membatalkan begitu saja pernikahan kami walaupun hubungan
kami sudah hancur berkeping-keping bahkan sudah tidak ada jejak fondasinya
lagi.
Alysa datang mengenakan gaun putih, syal hijau, dan matanya sembab.
Alysa menceritakan banyak hal, malam ini saat Alysa bilang hubungannya dengan
pria mempersona itu gagal, aku sungguh tidak tau harus berbuat apa. Apa aku
harus senang? Sedih? Marah? Tidak
peduli? Ya Tuhan , ini semua sungguh menyakitkan.
“Apakah di hatimu masih tersisa namaku.” Alysa bertanya lagi. Kali
ini seperti bertanya kosong
Aku hanya diam. Lihatlah, Alysa dicampakkan begitu saja. Itu
menurut pengakuannya. Apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak tau. Sama tidak
taunya kenapa ia dulu tiba-tiba merasa begitu jatuh cinta dan tega membatalkan
pernikahan kami. Itu bukan urusanku.
“Apakah..., apakah di hatimu masih tersisa namaku.” Suara Alysa
kalah oleh desau angin. Tertunduk.
Aku menggigit bibir, menggeleng, “ Kau tau, saat itu aku akhirnya
menyadari, aku tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang hanya
tersisa separuh. Tidak bisa, hati ini sudah rusak, tidak utuh lagi. Maka aku
memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati yang benar-benar baru.”
“Apakah..., apakah dihati yang baru itu masih tersisa namaku.”
Alysa memberanikan diri mengangkat wajahnya, cemas mendengar intonasi suaraku.
“Maafkan aku Alysa, aku sudah menikah. Bukan dengan seseorang yang
amat aku cintai, aku inginkan tetapi setidaknya ia bisa memberikanku sepotong
hati yang baru. Maafkan aku. Kau lihat ini cincin pernikahan kami, batu giok.”
Aku menelan ludah.
Alysa beringsut berdiri dari tempat duduknya, beranjak pergi dengan
rasa kecewa. Maafkan aku Alysa, aku berbisik pelan menatap selimut gelap
lautan. Melepas cincin, ini bukan cincin milikku. Ini punya adikku, aku belum
menikah. Aku selalu mengharapkan kau kembali. Selalu, hingga detik ini. Bahkan
minggu-minggu pertama kau pergi aku tega berharap dan berdoa supaya pria itu
bernasib malang.
Tetapi malam ini, ketika melihat wajah sendumu dan mata sembabmu,
semua cerita tidak masuk akal itu, aku baru menyadari, cinta bukan sekedar soal
memaafkan. Cinta bukan hanya menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri.
Cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta
adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh
penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan
mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan
kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena tidak mampu mengendalikan perasaan
tersebut.
4.
Kelebihan
Kelebihan novel ini banyak terdapat kata indah yang memberikan
pelajaran tentang hidup, tidak hanya membahas tentang cinta, berhasil menggugah
emosi. Kelebihan lain dari buku ini adalah bisa membuat pembacanya ingin
menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam buku ini ada delapan kisah yang
disajikan, kisah yang pertama, berjudul “ Hiks, Kupikir Itu Sungguhan”. Sebuah
cerita cinta sederhana yang mungkin saja dapat terjadi dalam kehidupan kita
sehari-hari.
5.
Kekurangan
Kisah yang terdapat dalam novel masih sedikit, sehingga pembaca
kurang puas. Kekurangan lainnya adalah pesan moral kurang tertangkap dengan
baik, novel ini bercerita tentang kisah cinta sehingga bagi pembaca yang kurang
pandai dalam menyaring nilai maka bisa berasumsi bahwa pacaran dengan lawan
jenis diperbolehkan.
6.
Penutup
A.
Kesimpulan
Jika
kita memahami cinta adalah perasaan
irrasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat
atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan
apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir
bahwa itu boleh jadi karena tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut.
B.
Saran
Novel akan
lebih bagus dan bermanfaat jika tidak hanya menceritakan tentang percintaan
tapi juga yang berbau agama dan hal lain dalam kehidupan.
Komentar
Posting Komentar